pernah sehari
ku lalui hari tanpa dirinya
sehari
ku lalui tanpa melihat wajahnya
sehari
tanpa kabar darinya
mati rasanya hidupku selamanya
entah pula mengapa
mungkinkah karena aku telah biasa
yang aku ingin hanya dia
mungkin selamanya
forever
ku cari hati yang tak harus ku cari
ku temui diri yang mungkin ku rindui
ku jalani hari tanpa sepi
jika semua bersamanya
Tumpahan Karya dalam Sastra
di sini lah aku kan mencurah kan semua hal yang tantunya selalu ku rasakan indah nian melengkapi kehidupan bersama orang-orang tersayang buatlah dirimu selalu dalam keindahan bersama keberadaan sang sayang
Senin, 23 April 2012
Minggu, 23 Oktober 2011
Ku Rasa Tegar dengan Begini
pernah ku mencoba berdiri
diam di atas segala luruh hati
perih kala luka mencabik diri
hancur dan terikat kini
ku coba tegar di atas derita
ku tetapkan tawa kala sedang duka
ku tetapkan cinta meski sakit karenanya
karena tulus ku berikan segalanya
berhentilah
cukupkanlah
dan hentikanlah
jangan lagi
dan jangan pernah lagi
hentikan permainan ini
dan biarkan ku berdiri
bersama sang ilusi
perlahan ku coba menguliti
lapis demi lapis kasih untuk mu kini
kusadari segenap kesalahan diri
diamlah dan jangan katakan apapun
lupakan sejenak semua tentang ku
ku ingin menghentikan segalanya
kala fakta semakin membuka mata
Minggu, 02 Oktober 2011
pendam
jangan lagi,
ku tak ingin lagi,
sudah ku cukupkan begini,
kau datang dan hanya menyakiti,
ku tak ingin lagi,
jangan lagi
dan jangan pernah lagi,
aku benci ini,
bahkan aku benci dengan segenap diri,
aku benci cinta yang begini,
membuatku lemah dan menjadi tak berarti,
bagaimana dapat aku membendung rasa ini,
jika sakit kala ku pandang kau di kejauhan hati,
berhentilah,
diam dan jangan lagi melangkah,
pergilah,
berbaliklah,
dan jangan jangan lagi kau kembali,
ku ingin memendammu dalam hati
tanpa ingin mengeduknya kembali,
ku rasa tegar dengan begini,
dengan segenap keegoisan diri,
maafkan,
ku tak ingin lagi,
sudah ku cukupkan begini,
kau datang dan hanya menyakiti,
ku tak ingin lagi,
jangan lagi
dan jangan pernah lagi,
aku benci ini,
bahkan aku benci dengan segenap diri,
aku benci cinta yang begini,
membuatku lemah dan menjadi tak berarti,
bagaimana dapat aku membendung rasa ini,
jika sakit kala ku pandang kau di kejauhan hati,
berhentilah,
diam dan jangan lagi melangkah,
pergilah,
berbaliklah,
dan jangan jangan lagi kau kembali,
ku ingin memendammu dalam hati
tanpa ingin mengeduknya kembali,
ku rasa tegar dengan begini,
dengan segenap keegoisan diri,
maafkan,
Selasa, 15 Maret 2011
Leutika di Blogku
http://www.leutika.com/
kepingin rasanya segera menyelesaikan naskah atau mencoba untuk membuaut naskah untuk selanjutnya saya kirimkan pada penerbit Leutika. spertinya sudah banyak buku yang mereka luncurkan. aku sekarng sedang berusaha untuk naskah yang hampir ku selesaikan ini.
sekarang yang penting aku berusaha untuk mendapatkan buku gratis dari leutika. semoga kesampaian.
hehe
amin
kepingin rasanya segera menyelesaikan naskah atau mencoba untuk membuaut naskah untuk selanjutnya saya kirimkan pada penerbit Leutika. spertinya sudah banyak buku yang mereka luncurkan. aku sekarng sedang berusaha untuk naskah yang hampir ku selesaikan ini.
sekarang yang penting aku berusaha untuk mendapatkan buku gratis dari leutika. semoga kesampaian.
hehe
amin
Rabu, 09 Maret 2011
Berharap Lagi
datang dan ku sambut dikau
datang dan kan ku jabat tangan kekar mu
datang dan kan ku katakan pada mu
jangan lagi pergi
walau aku kan menanti
diam dan tetaplah di sini
diam dan tetaplah mengerti
aku yang selalu sendiri
menanti yang tak bertepi
berharap engkau datang walau terpatri
hati, antara engkau dan cinta di hati
datang dan lihatlah
ku tetap di sini
masih di sini
dan kan ada untuk mu di sini
tangis ku bukan lah lelah ku
tangis ku adalah khawatir ku
karena aku tak pernah tahu
kapan sang waktu kan menjemput ku
aku kan tetap untuk mu
hanya kamu
dan hanyalah diri mu
Pergi Tinggalkan Aku Sendiri
dengarlah jerit hati ku kasih...
kau yang meninggalkan aku sendiri
lalu kau hadir meminta aku untuk kembali...
jujur aku akui
aku ingin engkau selalu di sini
dekat di dalam hati
datanglah kemari
dan jangan lagi pergi
tapi kau pergi
pergi membiarkan aku menangis sendiri
tahukah kau sakit hati ini
berulang kali kau lakukan hal seperti ini
kau pergi untuk hati selain diri ini
kau pergi dengan mengucapkan pamit pada ku
datang untuk memastikan keadaan diri ku
namun kau tak datang untuk memastikan hati ku
kau pergi
kau pergi
membiarkan aku berdiri dan menangis sepanjang hari
lemas aku karena mu
tak sanggup aku dengan kisah cinta ku
terhempas aku, sakit dan teramat sakit
lalu kau datang meminta ku
kau datang untuk aku
kau datang mengharap celah di hati ku
ku tatap diri mu
tajam dan teramat tajam
ku tusuk hati mu
seperti engkau menusuk hati ku
terdiam engkau merasakan tangis di hati ku
kau dekati aku dan kau peluk erat tubuh ku
kau katakan beribu maaf lewat mulut mu
kau katakan beribu maaf lewat gerak gerik tubuh mu
"pergilah"
itu kata ku, pelan dan samar
"apa" kau ragu dengan itu
pergilah...
pergilah, pergilah dan pergilah...
aku menangis dan mengaung keras buas di hati ku
pergilah...
hingga tersungkur aku menahan emosi di jiwa ku
pergilah....
pergilah....
pergilah....
aku berkata hingga tak terdengar suara
hanya tangis dan emosi yang berkuasa
pergilah....
dan kau pergi dengan bimbang di hati mu...
"aku akan hadir di kala kau membutuhkanku lagi"
"di saat ketepatan keterpautan antara hati"
"hanya kau dan aku"
"aku berjanji untukmu dan untukku"
Rabu, 02 Maret 2011
Rasa Apa Sesungguhnya
di kala itu
di saat itu
dan di waktu itu
kau datang menemui ku
datang tak mengatakan banyak hal
datang dengan membawa kabar
bahwa engkau harus pergi sekarang
yah, ku tahu
dan aku tahu
ku bahagia kau datang
ku senang di kala memandang mu di hadapan
sarat akan segala harapan
ingin ku ucap "Jangan Pergi"
ingin ku katakan "Temani Aku di Sini"
bergema dalam hati
berkali-kali ku ucap "Jangan Pergi"
namun ku sadari
siapalah diri ini
kau pun pergi
tinggal kan aku sendiri
tersudut dalam gelap hati nan sepi
ku ingat hanya "Hati-hati"
yang terakhir ku ucap di kala kau beranjak pergi
ku terdiam dan terpaku dalam diri posisiku
tak ku tahu
air mata menetes seiring jalannya sang waktu
tak pernah ku tahu
sebenarnya rasa apa itu
Langganan:
Postingan (Atom)